Tuesday, 17 July 2018

Moving forward






17072018
1120a.m

Dengan kalimah apa,
Dengan lafaz bagaimana,
Teruntuk kamu,
Buat ku tersenyum,
Dibalik mendung
Terasa nyaman,
Dibalik hujan,
Terasa tenang,


Bukan membuka sbuah jalan
Yang semalam,
Namun banyak mengingatkanku,
Jangan pernah berputus harapan,

Alhamdulillah,
Terima kasih,
Menyedarkan ku,
Dari kealpaan,
Hal yg lalu kau tak pernah tahu,
Namun kau sedarkan ku,
Dunia yg lepas jangan dikenang,
Terus kedepan,
Kau beri pesanan,
Dalam diam.


Pinjaman dari Tuhan,
🍃

Thursday, 12 July 2018

Garisan Ufuk






12072018
1651p.m

Hening sang jingga,
Di luar sana,
Garisan ufuk di langit,
Menitip waktu yg berbisik,
Meski malam kian menjelma,
Tugasmu belum selesai jua,
Selagi nyawa ditanggung badan,
Selagi itu perlu berjuang.

Kalimah suci bergema digegendang telinga,
Kalimah itu tanda kau mengakui Dia,
Lailahaillallah,
Satu amanah,
Bermulanya tugas kau seorang pendakwah.

Bagai tangan yg diakad,
Berjabat kasih,
Besar tanggungjawab,
Membawa pelayaran menempuh samudera,
Melawan arus ombak,
Menentang guruh gelombang,
Tak pernah menjanjikan ia senang,
Nmun dibalik kesulitan ade kemudahan,
Dibalik kesempitan ade kelapangan,
Namanya amanah,
Ia takkan pernah mudah.

Cegahlah kemungkaran dengan tangan,
Jika tak mampu,
Ubahlah dengan lisan,
Jika tak mampu juga,
Ubahlah dengan hati itulah selemah lemah iman.

Jangan pernah lekang,
Jangan pernah mngalah,
Selagi di jalan yang benar,
Kau takkan kalah,
Teruslah menyampai walau sepatah ayat,
Walau dikecam dan dihentam,
Kerna jalan dakwah itu
Sulit dan menyakitkan.

Manusia itu mudah lupa,
Mudah ternoda,
Jika tiada teguran,
Dia hanyut kelemasan,
Hati itu ibarat ikan,
Dan tazkirah itu bagaikan air,
Bila ikan dan air kite pisahkan,
Ikan akan mati,
Begitu juga hati, ia akan mati.
Gelap dan sesat dalam maksiat,
Teranginya dengan peringatan dan nasihat.

Duhai makhluk yg terpilih,
Engkaulah khalifah,
Memegang tanggungjawab wilayah al ammah,
Amanah ditaklifkan,
Menegakkan islam,
Mencegah kemungkaran,
Mengajak kearah kebaikan.

Nasihat itu selirih hujan,
Yang membasah dedaunan,
Di teliti satu persatu titis,
Yang membasah jiwa,
Puitis persis gerimis.


' lanteran jiwa yg terkadang kuat dan lemah, menyampaikan setitik ayat,
peringatan untuk jiwa yang mudah leka, kadang sedar yang dilakukan itu salah, nmun dunia yg dipandang , lalai, perlahan lahan Allah mnyedarkan hati. Terima kasih Tuhan,..  dosa yg bertimbun ini,ku mohon keampunan.'


Tuesday, 3 July 2018

Coretan





03072018
1139a.m


Sampai ketika,
Ku terjaga,
Lamunan ini,
Buat ku khayal dengan mimpi,
Yang ku genggam selama ini,
Ini bisikan hati,
rahsia antara aku dan Illahi.

Di langit itu,
Lakaran cita cita yg tercoret,
Menjadi lukisan dan harapan,
Biar semua di atur Tuhan
Yg Maha Teliti, 
Merapikan tiap tiap takdir kehidupan.