Wednesday, 3 October 2018

Nekad






03102018
0012am

Minta maaf kerna ku betul betul pergi,
Menjauhkan diri,
Tidak mendekat lagi,
Bukan kerana benci,


Tapi kerna aku sudah bernekad,
Aku takkan mendekat,
InsyaAllah,
Moga hatiku tetap,

Maafkan aku,
Biar yg lalu,
Bersemadi menjadi abu,

Qalbu itu milik yg Satu.


Friday, 14 September 2018

Nota kecilku




0056am
14092018

Bagaimanakah jika hati ini sebenarnya dah berubah
Bagaimanakah jika hati sudah berbolak
Bagaimanakah jika dahulunya sering mngatakan tidak
Sekarang hati mengatakan iya

Benarlah, hati itu didalam genggamanNya,
Kuat nya hati kerana Dia,
Teguhnya hati dengan izin Nya,
Terpandunya hati dengan petunjuk dari Dia.

Nota kecil ku ditengah kepekatan malam,
Hati berasa tenang saat segala terluah pada yg Esa,
Untuk meluah segala pada manusia,
Mungkin belum tiba masanya,
Atau Allah aturkan yg sebaliknya.

Tak mampu ku melakukan apa apa,
Melainkan bersimpul hina,
Mngadu pada Dia,
Kerna ku serik,
Jika langkah yg diatur,
Langkah yg mmbuatku tersungkur,
Tenggelam dalam noda maksiat dunia.

Ku serahkan "dia" dalam jagaanNya,
Terima kasih dariku untuk "mu" .
Kerna terlalu banyak semangat yg ku kutip dari sebuah perkenalan,
Perkenalan yang tak diduga dan dijangka,
Yang tak pernah bersua muka,
Hanya dari berkongsi kata kata, memberikan kekuatan yg luar biasa.
Segala telah diatur oleh Sang pencipta,
Pemilik hati manusia, pemilik hatiku dan pemilik hatimu.

Tuesday, 17 July 2018

Moving forward






17072018
1120a.m

Dengan kalimah apa,
Dengan lafaz bagaimana,
Teruntuk kamu,
Buat ku tersenyum,
Dibalik mendung
Terasa nyaman,
Dibalik hujan,
Terasa tenang,


Bukan membuka sbuah jalan
Yang semalam,
Namun banyak mengingatkanku,
Jangan pernah berputus harapan,

Alhamdulillah,
Terima kasih,
Menyedarkan ku,
Dari kealpaan,
Hal yg lalu kau tak pernah tahu,
Namun kau sedarkan ku,
Dunia yg lepas jangan dikenang,
Terus kedepan,
Kau beri pesanan,
Dalam diam.


Pinjaman dari Tuhan,
🍃

Thursday, 12 July 2018

Garisan Ufuk






12072018
1651p.m

Hening sang jingga,
Di luar sana,
Garisan ufuk di langit,
Menitip waktu yg berbisik,
Meski malam kian menjelma,
Tugasmu belum selesai jua,
Selagi nyawa ditanggung badan,
Selagi itu perlu berjuang.

Kalimah suci bergema digegendang telinga,
Kalimah itu tanda kau mengakui Dia,
Lailahaillallah,
Satu amanah,
Bermulanya tugas kau seorang pendakwah.

Bagai tangan yg diakad,
Berjabat kasih,
Besar tanggungjawab,
Membawa pelayaran menempuh samudera,
Melawan arus ombak,
Menentang guruh gelombang,
Tak pernah menjanjikan ia senang,
Nmun dibalik kesulitan ade kemudahan,
Dibalik kesempitan ade kelapangan,
Namanya amanah,
Ia takkan pernah mudah.

Cegahlah kemungkaran dengan tangan,
Jika tak mampu,
Ubahlah dengan lisan,
Jika tak mampu juga,
Ubahlah dengan hati itulah selemah lemah iman.

Jangan pernah lekang,
Jangan pernah mngalah,
Selagi di jalan yang benar,
Kau takkan kalah,
Teruslah menyampai walau sepatah ayat,
Walau dikecam dan dihentam,
Kerna jalan dakwah itu
Sulit dan menyakitkan.

Manusia itu mudah lupa,
Mudah ternoda,
Jika tiada teguran,
Dia hanyut kelemasan,
Hati itu ibarat ikan,
Dan tazkirah itu bagaikan air,
Bila ikan dan air kite pisahkan,
Ikan akan mati,
Begitu juga hati, ia akan mati.
Gelap dan sesat dalam maksiat,
Teranginya dengan peringatan dan nasihat.

Duhai makhluk yg terpilih,
Engkaulah khalifah,
Memegang tanggungjawab wilayah al ammah,
Amanah ditaklifkan,
Menegakkan islam,
Mencegah kemungkaran,
Mengajak kearah kebaikan.

Nasihat itu selirih hujan,
Yang membasah dedaunan,
Di teliti satu persatu titis,
Yang membasah jiwa,
Puitis persis gerimis.


' lanteran jiwa yg terkadang kuat dan lemah, menyampaikan setitik ayat,
peringatan untuk jiwa yang mudah leka, kadang sedar yang dilakukan itu salah, nmun dunia yg dipandang , lalai, perlahan lahan Allah mnyedarkan hati. Terima kasih Tuhan,..  dosa yg bertimbun ini,ku mohon keampunan.'


Tuesday, 3 July 2018

Coretan





03072018
1139a.m


Sampai ketika,
Ku terjaga,
Lamunan ini,
Buat ku khayal dengan mimpi,
Yang ku genggam selama ini,
Ini bisikan hati,
rahsia antara aku dan Illahi.

Di langit itu,
Lakaran cita cita yg tercoret,
Menjadi lukisan dan harapan,
Biar semua di atur Tuhan
Yg Maha Teliti, 
Merapikan tiap tiap takdir kehidupan.

Thursday, 28 June 2018

Terhenti





28062018
1530p.m

Bagai diikat, berdaya tapi tak terdaya.

وَخُلِقَ الإِنسَانُ ضَعِيفاً 
(An-nisa':28)
Kerna manusia itu dicipta (sifat) lemah.

Indah kata, dalam maksudnya,
Pelbagai persepsi,
Dari sudut seorang hamba,
Yang lemah dan terkadang daif serba serbi.
Yang terhalang,
Iman kata mahu,
Namun nafsu menghalang.
Perkara baik sanggup berhenti separuh jalan.
Niat di asal dilupakan,
Terus karam.

Mungkin juga disaat nak melangkah menggapai sesuatu,
Teringin sesuatu yang belum dalam genggaman,
Sampai ketika baru tersedar,
Diri ini tak berdaya,
Kudrat ini penat,
Langkah terhenti,
Berserah diri,
Baru ku terjaga dari khayalanku,
Aku ini hamba,
Perlu Dia selalu,
Dia yang bagi dan Dia yang ambil semula,
Kerna semua hanya pinjaman untukku.


Pernah tertanya,
Kenapa hijrah itu pahit dan sakit,
Kadang kuat,
Tapi kerap juga kalah,
Tika itu aku lupa untuk terus meminta pada Dia,
Bukankah manusia yg lemah itu,
Mereka yang lupa untuk berdoa,
Hadis riwayat Tabarani,
Dan bukankah itu tanda dirimu istimewa,
Allah ingin mendengar keluhanmu disaat dirimu teruji,
Kerna selangkah dirimu mendekati,
Sehasta Dia menghampiri.

Pernah tertanya,
Kenapa yang melupaiMu tegak berdiri?
Apakah kamu mengukur amalan baik itu,
Dengan ganjaran dunia?
Lupakah kamu,
Dunia ini dimata Allah tidak bernilai,
Bahkan lebih ringan dari sayap nyamuk,
Kerna Rasulullah pernah bersabda
Jika dunia ini berharga disisi Allah,
Pasti dunia ini Allah tidah diberikan
Kepada orang yang tidak beriman.


Bahkan di tika tak terdaya,
Di saat kedukaan menjelma,
Ku ingin berjumpa Mu,
Mendapat dakapanMu,
Galaslah aku dengan permaidani ketenanganMu,
DiriMu selalu tegaskan kepadaku,
Jangan putus asa akan rahmat Mu,
Tolong pegang aku,
Pimpin hatiku,
Aku tunggu.

Ku tunggu.
Moge istiqamah selalu.


...

Langkah terakhir vs terhenti , jika disana ingin berakhir, maka disini bakal terhenti... bukankah itu adil dan saksama😂. Tak gitu duhai si penyu🐢😅

Namun benarlah, hidup tak selalu indah, tapi disebalik mendung akan turunnya hujan, membasahi bumi Tuhan, bukankah ia menyegarkan😊
Terima kasih yg menghadirkan pelangi dalam hidupku, berwarna warni🌈...


Wednesday, 27 June 2018

Kesombongan yang Menipu






27062018
0727a.m

Berdirinya seorang hamba,
Gah di mata manusia yg lainnya,
Tapi tertunduk hatinya,
Dialah insan yg berjaya,
Nilainya tinggi bak mutiara di mata manusia,
Tapi sedar akan dirinya hanya sebutir pasir yg tak bnilai apa apa,

Sebuah renungan seorang hamba,
Disaat kau diangkat,
Dipuji dan disanjungi,
Jangan lah kau tertipu dengan bisikan sang durjana,
Desis desis kedengaran di lautan jiwa,
Termakan godaannya,
Lalu datanglah rasa tinggi diri,
Kesombongan menghampiri.

Terus buta si jiwa raga,
Terus lupa siapa yang menutupi,
Cacat cela dan jijiknya diri,
Kesombongan menerpa,
Dipandang yg lainnya hina dina,
Sok suci,
Kelemahan diri kau tutup rapat rapat,
Aib yg lain kau buka dan jaja,
Hingga sama sekali kau lupa,
Ada hari yg mengadili oleh Tuhan yg Maha Saksi,

Adakah kau lupa pesan Baginda,
Disaat datang aib saudaramu,
Cukuplah ia berhenti hanya disitu,
Jangan sesekali melewatimu,
Kerna sesiapa yg menutupi aib itu ketat ketat,
Allah juga menutupi aibnya di dunia dan akhirat.

Orang sombong lupa diri,
Bagai satu kiasan pernah berbunyi,
Orang sombong itu bagai berdiri di atas gunung yg tinggi,
Memandang kecil yg dibawahnya,
Tanpa sedar,
Dia juga kecil dipandangan yang lainnya,

Dan saat jiwa tunduk tafakkur,
Tersedar dari buaian dunia,
Kita hidup bukan hanya disini,
Ternyata langkah masih panjang lagi,
Manifestasi dunia semua hanya sementara,

Benarlah mnusia itu mnilai yg terzahir sahaja,
Tapi Dia mnilai batin itu yang pertama,
Itu kunci semua.

Ketika harta berada ditanganmu,
Bukan di hatimu,
Dia tidak akn membahayakanmu,
Walaupun banyak jumlahnya,
Sebaliknya, ketika harta di hatimu,
Walau sedikit jumlahnya,
Pasti ia akn membahayaknmu,
Inilah kata2 dari Ibnu qayyim  al jawziyya
Insan terulung di damaskus kelahirannya.

Jadi,
Yang perlu dididik dulu itu hati.


🌷-Dari ku untukku, Menyelami naluri, Di atas kekhilafanku yang lalu, Telah menampilkan aku, Dan mengatur menjadi aku, Tiada di dunia ini yang bisa mengerti suara hati, Biar ia menjadi bisikan antara aku dan Dia. Yang Maha Mengetahui isi hati hamba hambaNya.

Saturday, 23 June 2018

Dalam keBISUan






23062018
0726a.m


Bismillah,
Satu kalimah,
Moga dipandu setiap langkah,
Seiring dengan barakah.

Satu persatu ku mengagumi,
Seketul insan yg lebih memilih Illahi,
Walau ku tahu tiada yg sempurna pasti ade kekurangan yg tersembunyi,
Moga hatinya cekal seperti Salman al Farisi.

Tiada yg rugi bila letak Allah yg utama,
Kerna Al khaliq tempat kita berserah semua,
Tak akan pernah menghampakan hamba hambaNya,
Kerna kasihnya Allah melebihi kemurkaanNya.

Ihfazillah yahfazka,
Ini pesan Rasulullah,
Jagalah Allah,Allah akan menjagamu,
Jagalah Allah, nescaya kamu akan dapati Dia dihadapanmu.

Cukuplah mengagumi dalam kebisuan,
Dalam diam ku pandang "dia" punya keistimewaan,
Sedikit sebanyak punya persamaan,
Menjadi inspirasi untuk diri agar istiqamah dijalan Tuhan,
Pasak kan istiqamah pemangkin mujahadah.

Alhamdulillah pada yg Esa,
Kau ketemukan aku pada orang yg baik baik saja,
Walau seketika tapi amat bemakna,
Diawal dan diakhirnya,
Kebahagiaan didunia dan diakhirat ku doakan untukmu,
Dan untukku juga serta semua.

Tiada jalan mudah,
Tiada jalan pintas untuk menghuni syurga Allah,
Melainkan nenempuh pengorbanan,
Dan kesulitan.
Setelah itu pasti ada rahmat Tuhan.

Dalam kebisuan,
"Kau" menjadi pemangkin semangat,
Namun Allah tempat hati berpaut,
Agar dahan2 hati tidak mudah patah,
Dipukul dek ribut.

Thursday, 7 June 2018

Titik noktah



07062018
1626p.m

Detik ini, berakhir perjalann ku sebagai seorang student pre klinikal, titik akhir bermula dengan langkah alhamdulillah dan bismillah,
Dengan rahmatNya, ku meniti satu persatu moge Allah berkati semua,
Segala kekhilafan dan kekurangn diri, ku titip dengan kemaafan. Kalian hadir, mewarnai hidupku, dengan pelbagai corak dan warna kehidupan.
Rezeki dariNya, ku bertemu kalian semua.

Titik noktah ini, maka bermulalah ayat baru untuk ku tulis menjadi lakaran sebuah jalan kehidupan. Moge ayat yg bakal dikarang jalan ceritanya jauh lebih indah dan diredhai Tuhan.

Banyak benda perlu ubah, ubah sikap dan peribadi serta persepsi, perbaiki segala kekurangan, ku cuba.. namun ku tahu, ku belum mencuba dengan sebaiknya.

😄doakan seketul adawiyah ini, moge2 hatinya kuat serta fizikalnya gagah untuk berdiri walau ujian yg ditempuh tak pernh berhenti. Ditempuh dengan berani, berpandukan iman bukan nafsu dan emosi. 😊


Saturday, 2 June 2018

YaKinLaH







02062018
1743p.m

Yakinlah,
Yang datang kepadamu,
Adalah yg lebih ikhlas terhadapmu,
Bukan sebagai sandaran,
Tapi sebagai teman,
Hingga syurga dalam doa dia abadikan,
Bersama meraih redha Tuhan.

-AdaWIyahDin-

Wednesday, 25 April 2018

Ceritera Hati





25042018
2024p.m

Kenapa ku pilih waktu ini untuk menulis, sedangkan berpuluh tajuk lagi belum ku habis, kehangatan Pro Exam makin kian membara, bersediakah anda menyertai pertarungan ini? Nak kata dah banyak baca, memang lah tak jawabnya, tapi tangan ini gatal sangat nak menaip walau asyik merapu saja tulisannya😅.layan kan aje yer😉

Apa yg membuat kita matang, adakah angka usia itu menandakan kematangan seseorang? Bagiku, kehidupan diselit dengan ujian itu yang mematangkan fikiran seseorang. Tak kisah umur berapa, terkadang yg sudah dilanjut usia masih tidak matang dalam menempuh jalan kehidupan. Hanyut saja tanpa tujuan.

Ujian yg ditimpa dari Ilahi kerna ingin mendidik sekeping hati. Tidak beriman seseorang jika tidak diuji, diuji dengan apa yg kita sayang, juga apa yg kita sering perkatakan. Terkadang bicara saja kencang, tapi bila beban terhempat di bahu sendiri, sakitnya bukan kepalang, terus melatah tak keruan. Kata kata yang sia sia itu apabila tidak dibuktikan dengan perbuatan.

Setiap tahun ku dengar ceritera hati yang sama, dari orang yg berbeza beza, sebelum ini, ku hanya mendengar saja luahan manusia, tanpa merasa apa apa, pernah terlintas di hati ' kalau belum ade apa apa, buangkan saja dari hati, x payah peduli, x payah fikirkan lagi'. Ini kata kata hati ku suatu ketika dahulu. Dan setelah itu, Allah uji ku dengan benda yg sama ternyata waktu juga sama, peperiksaan menghampiri, diuji dengan hati, bukan senang nak menghadapi, kerna pertarungn itu didalam tidak kelihatan diluar, pendamnya didalam, andai senang untuk dibuang, sudah lama ku tekan button delete, ternyata bukan semudah yg disangka.

Dan kali ini. Ku mendengar cerita hati yg sama lagi. Di usia sebegini, pelbagai kisah hati yg berkongsi, kita disini berlawan dengan kisah cinta , orang disana sedang berlawan mempertahankan negara. Nampak tak, dimana iman kita.

Terkadang tertanya kenapa manusia suka berkongsi rahsia itu dengan aku, meluahkan rasa dan semua kepadaku. Bukan diminta, tapi dengan penuh rela mereka bercerita semua. Diri ini bukan sesiapa, cuba jadi pendengar setia, tapi terkadang takut untuk memegang semua rahsia manusia. Namun akan cuba. InsyaAllah aku cuba. Ini amanah dan kepercayaan manusia. Moga moga ku mampu jaga.

Di saat genting ini dirimu diuji, disaat payah ini hati kau menangis, moga sahabat kuat kuat belaka. Satu perkara terlintas di hati, walau perkara ini sudah lama diketahui, jalan hidup berlandaskan agama , ikut yg diperintahkan olehNya itu lah yg paling indah sebenarnya. Jagalah batas antara ajnabi, jika terbabas, jangan buat lagi. Teguhkan hati!

Diri ini insan yg hina nak menulis bagi pendapat pun berfikir banyak kali. Ini pendapat dari manusia yg sarat dengan dosa. Andai aku ditanya, patut tak waktu begini ku berkawan rapat dengan ajnabi, nak kenal hati budi. Bagiku, andai niat sekadar ingin teman tapi mesra, 'baik dijauhkan saja'. Sia sia. Kau takkan mengenali dirinya selagi tidak tinggal sebumbung dengannya. Dan apa yg kau nampak adalah kelebihan saja. Ingatlah berhati hati bermain dengan hati, takut ada yg terasa hati , bawa diri, makan diri sendiri. Jika niat itu ingin mendirikan rumah tangga, ikhlas kerana Dia, Allah akan mudahkan jalannya.
Yakin pada Dia, andai nama itu sudah tertulis di luth mahfuz untuk mu, sejauh mana kau tercampak kat dunia, sampai masa kau tetap bersama denganya di bawah payung rahmatNya, satu ikatan yg suci dan halal disisi Rabbul Izzati. Pesanan kepada diri sendiri

Duhai sahabat yg diuji, satu kata kata untukmu, mungkin waktu tak mampu diundur lagi, jangan penyesalan lalu menjadi racun dan bisa kepada diri. Ujian itu menguatkan hati, sampai masa kau akan kuat tempuh semua. Cuma satu, jangan pernah berhenti berharap pada Dia. Dia rindu keluhanmu. Talk to Allah, He is waiting to hear from you. Cry to Allah, He is waiting to remove the tears from you. Pray to Allah, He is waiting to answer you. Be strong sahabat❤

Doakan kami, moge sukses dalam peperangan sesi dua ini. Tembakan doa dari semua,moga kami berjaya. Alhamdulillah📚🤗

Sunday, 22 April 2018

Layar keinsafan






22042018
1230p.m

Lirik yang begitu dalam maknanya, tersentuh hati akan bait baitnya. 🍃

Sepi benar senja ini
Bayunya semilir, menganak ombak kecil
Jalur ufuk pula mengemas terang
Kapal dan layar terkapar

Mengapa nantikan senja
Barukan terdetik, pulang ke pengkalan
Gusar malam menghampiri
Ku tewas di lautan

Tuhan layarkanku ke arah cintaMu
Tuntuniku menggapai redhaMu
Rimbunan kasihMu ku berteduh
KepadaMu ya Tuhan
Berikan secebis keinsafan
Bekalan sepanjang perjalanan
Mencari ketenangan

c/o
Biar Kau menjadi saksi
Tulus tangisku kala dini hari
Kesempatan yang hanya sebentar
Moga keikhlasanku terlakar
Berikanlah ku hidayah
Agar dikuatkan iman yang lemah
Moga diberkati hidup ini
Menuju bahagia yang kekal abadi

PadaMu Tuhan
Kan kuserahkan cinta kepadaMu

Tuhan layarkanku ke arah cintaMu
Tuntuniku menggapai redhaMu
Rimbunan kasihMu ku berteduh
KepadaMu ya Tuhan
Berikan secebis keinsafan
Bekalan sepanjang perjalanan
Mencari ketenangan

c/o
Biar Kau menjadi saksi
Tulus tangisku kala dini hari
Kesempatan yang hanya sebentar
Moga keikhlasanku terlakar
Berikanlah ku hidayah
Agar dikuatkan iman yang lemah
Moga diberkati hidup ini
Menuju bahagia yang kekal abadi

Harapanku moga dikurniakan
Manisnya iman berpanjangan
Moga lautan hilang gelora


Layar Keinsafan- MESTICA-

Thursday, 12 April 2018

Memuaskan Mata Zahir

12042018
1709p.m

Lumrah sebuah kehidupan seorang manusia, sering lupa dengan apa yang terbentang di depan mata. Kerna yang terzahir itu lebih terasa bernilai dari segalanya. Nak akan pujian, nak akan pandangan, pandangan dari insan. Entah kemana rase indahnya, padahal rasa itu sekejap saja, seketika. Lantas hilang dek waktu yg berjalan. Terus azam yg dahulu dilupakan, ingin mengejar akan hal keduniaan. 'Bila kau dapat dunia, kau lupa semua. Mudahnya, hanya sekecil perkara terus jiwa itu berubah'.  'Ah, hati..begitu kau telah dinodai dengan dunia, yg terzahir saja kau cari,akhirat kau tak peduli'

"Ketahuilah, bahawa pada jasad terdapat segumpal daging, jika ia baik maka baiklah seluruh jasadnya, jika ia buruk maka buruklah seluruh jasadnya, ketahuilah itu adalah hati" [ HR. Bukhari]. Bila hati itu kotor, tercalit dosa yg makin menebal,hitamnya ia, buta, dalam cahaya pun kau takkan nampak apa apa. Gelap semua. Hidayah itu cahaya, walau disuluh beribu cahaya, hati itu tetap tidak nmpk akan sinarannya.Pekat dengan hitam dosa.

Ini aku, lemah dengan yg terzahir, tatkala iman itu diuji, terus melatah, mengeluh serba serbi, berazam untuk berubah itu dan ini. Ini ujian tanda peringatan. Dari Tuhan yang Maha Penyayang. Untuk hambaNya yg terleka dengan keduniaan.
Dan bilamana dapat semua, aku lupa akn azam ku pada Dia. Cari Dia saat perlu, lupa Dia, saat ada segala. Kejamnya aku terhadap diri sendiri. Lantas ini ke nama 'aku mencintai Dia melebihi segalanya'. Ternyata tipu sahaja. Lakonan semata di pentas dunia.

Yang zahir itu teruji, kuatkanlah hati, istiqamah dalam mujahadah, bukan sekadar bermadah dengan nada yang indah.
Maaf ku akhiri, kata kata terlahir dari benak hati, insan biasa, yg tidak lebih apa apa.

Moge Dia kuatkan hati ini, dan kita semua🍃🍃🍃

Saturday, 7 April 2018

Kasih Dua Insan


07042018
1953p.m

Andai ditanya dari mana inspirasi itu datang, datang tanpa diduga dari insan yang kekal bersama ku , dari dulu hingga sekarang, yg singgah seketika, yg muncul tiba tiba,yg aku takkan lupa. Walau secebis cuma, ingin sahaja aku sebutkan nama nama mereka. Aku rindu kata kata mereka. Bait bicara peneguh hati ini tatkala lara. Biarlah ia rahsia siapa mereka. Rahsia hati. Moge Allah balas segalanya. Terima kasih🍃.

...

Aku belajar dari keadaan, inspirasi itu datang, dari apa yang ku pandang, dengar, alami dan menghayati dengan hati. Maka tercetuslah inspirasi. Terkadang pengalaman itu bukan sahaja apa yg ku alami. Tapi juga yang ku pelajari dari mata kasar ku. Ujian manusia itu berbeza, bahkan jalan cerita mereka itu juga tidak sama.

Satu persatu tertayang di mata. Betapa lelahan itu tidak sama dengan kata kata. Kesabaranmu teruji, aku kagumi. Anugerah itu amanah, yang bukan mudah sememangnya payah. Aku diam tanpa bicara. Perlahan lahan menitip waktu, belajar dari situ. Dari seorang ibu dan ayah Dia pinjamkan buat sementara waktu.

Ade yang berjaya mendidik orang di luar sana, namun belum tentu berjaya juga dalam rumahnya. Begitulah sebaliknya. Kesabaran yang menggunung aku teladani, sampai sekarang aku belum mampu mengikuti. Kerenah dan ragam kami, kalian layan dengan  penuh kesabaran. Ternyata susah. Terkadang melenting dulu itu aku, amarah menguasai bila kerenah adikku tak termampu ku layan lagi. Aduhai jiwa, " orang hebat bukanlah orang yang selalu menang dalam pertarungan. Orang yang hebat adalah orang yang bisa menahan diri ketika marah" [HR. Bukhari dan Muslim]. Tersentap seketika. Sabar ku dimana.

Pendeknya fikiran, banyak jiwa muda fikir akan perkahwinan, 'tapi kau fikirkah untuk jangka masa panjang, ujian sedikit kau sudah melatah tak keruan, diri sendiri terhuyung hayang. Ade hati nak pikul lagi beban'. Sungguh itu kataku kepadaku. Allah bagi pada waktu yang tepat, jika belum bersiap maka bersiaplah dahulu. Belajar lah, kutiplah pelbagai ilmu. Bukan sia siakn waktu dengan omongan dan angan angan yang menyiakan. Nak bina mahligai hingga syurga,ia adalah keazaman bukan 'khawateer' hanya sekadar lintasan.

Dari seorang ibu , ku belajar kesabaran. Dari seorang ayah ku belajar sikap tenang. Dari mereka ku pandang, ku berdiri disini tidak lain dan tidak bukan, kerna senjata yang paling tajam, doa. Doa mereka ku gagah berdiri, terkadang lemah terkadang sombong tinggi diri, alahai hati begitu kronik sekali hatiku ini😅. Namun, ku berjaya kerana pengorbanan mereka, didikan mereka, perlahan lahan ku kenal dunia.

Kasih termetrai kerna ikatan. Akad yang diangkatkan menyambung kasih sebuah cinta yang ingin meraih redha Tuhan. Lahirlah aku ini , dari sebuah cinta dua insan. Terima kasih Tuhan. Alhamdulillah😁✌😆

Sekadar selingan, lakaran kata untuk mengisi waktu terluang. Bisikan hati yg terluah, memendam rasa menjadi sebuah kisah.. kisah adawiyah, tehee😉. Ampun maaf.

Friday, 6 April 2018

Dari Sejarah Ku Belajar



06042018
1524p.m

Tinta yang menulis, sejarah dulu menjadi penguat hatiku. Mungkin saja ujian dulu dan kini itu berbeza, tapi diriku, hatiku, semangatku insyaAllah tetap sama.

...

Sebuah sekolah yang tersergam indah di negeri 'Warisan Pesisir Air'. Bumi SHAMS yang takkan luput dek ingatan bagi setiap pelajar yang menuntut ilmu disana. Mana mungkin ku lupakan bumi tarbiahku, di sini ku belajar untuk mngejar cita cita, dan yang paling indah adalah, belajar mencintaiNya dan mengharap redhaNya.

 Satu jiwa yang tak mengenali apa apa,pernah terasa seolah dikongkong, dihimpit dengan peraturan itu dan ini. Walaupun ku tak pernah memberontak, ku patuhi semua.Tapi hatiku seolah penat. Kenapa perlu buat begitu dan begini. Perlu berpakaian labuh.perlu menjaga serba serbi.Walaupun sering dididik oleh bapaku, permpuan itu indah dan sebaik baik perhiasan dunia adalah wanita solehah. Jagalah keindahan itu sebaiknya. Aku dengar,tak membantah tetapi sekadar masuk telinga kanan keluar telinga kiri , tidak melekat di hati. Seolah terpaksa ku lakukan semua. Degil rupanya ku ini. Dah lama ku sedar akn sikap ku yang degil ini..tehee😅

...

Tanpa diduga,hati itu milik Dia. Dua tahun diasuh di bumi bertuah itu , aku mula berasa selesa, terasa tenang di hati yang tak dapat digambar dengan luahan kata. Tenang setenangnya. Diajar dengan agama. Islam itu indah sebenarnya.

Waktu berganti waktu, yang Maha Membolak Balikkan hati , Dia mengetuk hati agar berfikir secara dewasa," aku disini untuk menggapai cita cita ku, impian ibu bapaku, harapan mereka melihat aku berada di sekolah ini sudah tercapai, maka seterusnya perlu ku buktikan aku mampu melakukan kejayaan yang seterusnya" . Walaupun terlambat ku mnyedari, ku buktikan jua. Alhamdulillah Allah mudahkan segalanya.

Aku bukan siapa siapa. Hanya pelajar biasa, tiada jawatan yang ku pegang, tidak seaktif zaman sekolah rendah. Ku hanya belajar dari sekeliling, dikelilingi insan yg hebat menjadi pencetus semngat jiwa pejuang. Pelajar yg mempunyai impian seperti insan yg lain juga.



...

Bohong jika aku tak pernah jatuh, aku jatuh berkali kali, juga kerna soal hati. Berlawan dengan diri sendiri adalah pertarungan yang paling hebat sekali. Fitrah seorang hamba, insan yang lemah. Alam remaja ku tempuh seperti insan yg lain, tertarik pada lainan jantina ,kata fitrah namanya. Namun sejauh mana fitrah itu dikawal jangan sampai hanyut, karam lautan nafsu.

'Baru mengenali dunia,kau sudah pandai bermain hati, berhati hati dengan hati , jangan pernah kau cuba untuk mnguji hati,takut memakan diri' monolog ku. Amaran untuk ku. Tidak tahu cinta atau suka. Ku sedar hanya sekadar suka suka. Menyukai dari kejauhan saja kerna akhlaknya ku terpikat. Sedarlah, itu adalah manusia,jangan terlalu mengagumi,ade yg menutupi aibnya dari pandangan manusia. Sama sahaja . Lama kelamaan baru ku tahu itu hanya perasaan yang terhinggap untuk seketika. Pujuk hati.. tunduklah wahai pandangan, sabarlah duhai jiwa remaja. Perjalanan kau masih panjang, jangan kerna nafsu. Kau lupa apa di depan mata, cita cita kau lepas demi mengejar cinta yang entah ke apa apa. Bukan cinta, tapi mainan jiwa remaja.

Alhamdulillah, panduan Dia. Tuhan memimpin hati agar tidak kalah. Aku mampu menentang perasaan itu walau sering muncul dipandangan tapi kosong difikiran. Tidak senang untuk ku tempuh,mengalir air mata itu juga pernah, kerna penat berlawan dangan diri sendiri.Manja rupanya✌. Kerna keadaan yg sangat membantu. Ku mampu atasi jua. Bersyukur tak terhingga , perasaan itu lenyap begitu sahaja. Perasaan yang tak perlu ada lagi.

Ku jadikan itu sebagai kekuatan. Lantas, titik kebangkitan aku jadikan ia sbgai tanda aras untuk cemerlang. Punya keinginan untuk lebih dihadapan, ku pasangkan niat agar lebih hebat dari si dia. Andai dia hebat, mengapa aku tidak? Akhirnya ku buktikan jua. Andai kehadirannya membuat aku lemah maka aku postifkan pemikiran,ku mampu setanding dengnnya.Terasa matang tiba tiba. Hakikatnya, dengan izin Allah jua. Ku capai ke tahap ini. Bagaimana dirimu mahu bangkit andai terus di tapuk lama. Meratapi nasib diri, Sampai ke bila? 'Bilamana yang jatuh itu kamu, maka tangan yg perlu berpaut itu tangan kamu'. Dan penyambut itu Tuhan yang harus selalu aku ingat agar luruskan niat, bukan kerna manusia, tapi kerna Dia sahaja. Yang Satu.
...



Waktu berselisih waktu, pernah terlintas di hati, cita cita dahulu seolah pudar dari jiwaku, bidang perubatan yang ingin ku genggam mula terasa ingin berubah arah. Mula meminati bidang keagamaan. Aku sangsi, tapi tidak membuatkan hatiku resah walau sedikit kerna ku yakinkan hati. Antara dua, mana satu yang bakal ku dapat itu yang terbaik. Saat belajar untuk berserah kepada Tuhan yang Maha Mengetahui. Sedangkan hambaNya dibatasi waktu, tidak tahu apa rahsia di waktu depan itu. Rahsia Tuhan.

Tidak ku nafikan, terasa minat yang mendalam dalam bidang pengajian islam , selapas tamat pengajian sekolah menengah, ku buntu pilihan. Tidak mengapa, ku serah pada yang Maha Kuasa. Impian orang tuaku, ku turuti, kerna ku tahu , masih ade rase cinta dalam bidang ini. Perjalanan seterusnya ku bertawakkal sepenuhnya. Cita cita ke luar negara, juga ku pendam. Ku dahulukan kata kata ibu bapaku. Dalam negara rezekiku, sebuah universiti diibu kota. Ku belajar tentang kejadian manusia. Mengenali jiwa manusia itu memakan waktu, perlu menghampiri dan didekati, menghayati satu persatu. Jika itu baru jiwa, masakan seluruh badannya. Memang komplikated lah jawabnya. "Jangan mengalah sebelum berjuang". Pujuk hatiku dari dulu hingga sekarang , mungkin selamanya.



...

Kenapa sejarah mungkin berulang, dan dari sejarah ku belajar untuk menentang. Mungkin  halangannya tidak sama seperti dahulu, kerna aku adalah hamba, yang makin menginjak dewasa, maka ujiannya makin berduri ku rasa.

Jalan cerita yg seterusnya, ku mulakan juga dengan kemaafan atas kekhilafan dalam penulisan. Hnya sekadar suka suka , untuk diluahkan menjadi cerita di hari tua.😁

"Barangsiapa yang memerangi nafsu kerana Allah,maka Allah akan menunjukkan kepadanya jalan diredhaiNya, yg akan menghantarnya ke syurga.Dan barangsiapa tidak memeranginya, maka ia ditelan hawa nafsunya" [Ibnu Qayyim].

Nantikan perjalanan yang panjang, merentas lautan kehidupan dan murabbi itu Tuhan.

Langkah yang pertama

06042018
0929a.m
...

Langkah pertama yang bermula ke sekian kalinya bercita cita. Mengubah diri perlahan lahan walaupun payah dan sukar terasa didalam. Ku gagahi kerna dunia hanya sebuah persinggahan untuk ku kutip segala hasil bagi peroleh kejayaan di sana nanti. Payah dan perit sering terasa, bukan seketika tetapi sentiasa.

Ku susun impian dengan teratur dan penuh ketelitian. Ku tilik dalam dalam, tanya hati berlandaskan sezarah iman. 'Apa yang kau nak dan mahukan?' Pandangan Tuhan. Bergantung harap pada yg Maha Esa,Tuhan sekalian alam

Satu cita cita ku genggam, berbakti pada setiap insan. Satu jalan Allah telah tunjukkan hanya menunggu masa untukku berjuang. Menelaah ilmu tentang satu ciptaan Tuhan,sebaik baik ciptaan. Tidak pernah ku katakan jalan ini mudah. Tapi dengan izin Tuhan ku akan berjuang hingga ke sudah. Menuntut ilmu hingga ke akhirNya, hnya sekadar setitik dari lautan ilmu Tuhan. Ku cuba untuk kutip sebanyak yg mungkin dengan izinNya jua.
...

Hatiku tak boleh layu,aku pernah jatuh seketika dahulu.Pernah berada dibawah, dan islam mengajar ku untuk bangkit  berjuang meraih cita cita agar menjadi insan yang berguna. Alhamdulillah, syukur pada yg Maha Kuasa.Kau sedar akan aku tentang dunia.Ini semua sementara sahaja.
Dalam kalamNya berbunyi , "sesungguhnya Allah tidak akan mengubah sesuatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri" [ Ar Ra'd 13:11]
Sungguh jelas lagi terang benderang, kekuatan seseorang itu bermula dari diri sendiri. Ku perlu bangkit sekali lagi.

Ku pernah diuji, diuji dengan cinta dunia. Mungkin hanya ujian tak seberat mana seperti insan lain yg diduga.Ternyata ku lemah dan mudah melatah.  Tetapi dari situ ku sedar banyak benda.Ku tidak salahkan sesiapa, kerna insan yg hadir dalam hidupku Alhamdulillah banyak menyedarkan aku yg alpa dan kelam dengan dunia. Aku tidak kata berubah itu mudah, dan ingin bangun itu senang, perlukan masa dan ruang kerna pertarungan itu adalah dengan hati itu ternyata teramat sukar dan perit sekali. "Aku tidak pernah berurusan dengan sesuatu yang lebih sukar daripada hatiku sendiri, adakala ia bersamaku, adakala ia menentangku" [Imam Al Ghazali] . 
Tapi perlahan Allah jentik hati ini. Aku dah terasa penat dengan diri. Sehingga satu jiwa yang muncul dari benak hati yg diuji. Aku perlu ubah nasib dan sikap ku sendiri.

...

Impian yg ku genggam sejak aku dibangku sekolah menengah, melangkah kaki ke tanah suci Kota Mekah dengan duitku sendiri. Sebelum ku berkerjaya, sebelum aku menggalas tanggungjawab rumah tangga,sebelum segalanya.. ingin ku kesini sebagai langkah awalnya. Kerna makin lama aku mngorak langkah, makin banyak masa aku terjah, makin buntu mencari cahaya dalam kehidupan , memilih jalan untuk kedepan, makin ku butuh jawapan dari Tuhan. Ingin sekali ku lakarkan bait bait doa yg berbicara dari sudut hati seorang hamba diluah pada yang Esa di tempat yang paling mulia, agar segala dipandu oleh cahaya CintaNya. Alhamdulillah,rezeki diberikanNya,  hanya menunggu masa, dijemput oleh Nya berkunjung ke sana.

Ingin ku buang segala tentang dunia. Terkadang kebuntuan mencari jalan, ingin memenuhi kehendak manusia disekeliling, hakikatnya sukar untukku membuat pilihan. Kerna sering kali tidak tahu apa yg diri sendiri mahukan.
Sampaikan terasa kosong didalam hati,tidak kena serba serbi. Mungkin lafaz Alhamdulillah aku tidak menghayati dengan ikhlas. Masih belajar dan akan terus belajar untuk mengharungi kehidupan ini.Nama ku satu nama berjiwa besar,satu nama yang gah dalam sirah islam. Seorang insan meletakkan Tuhan yg pertama dalam setiap sudut kehidupannya. Moga aku seteguh kasih dan ketaatan Rabiatul Adawiyah pada RabbNya.

...

Hnya lakaran hati, diungkapkan dengan kata kata, sebuah aksara jiwa diluah menjadi tulisan yg berbicara..banyak bende ingin ku lukiskan disini. Ternyata hanya secebis dari tulisan hati. Ku cuba perlahan lahan untuk menjadi inspirasi dan akan ku terus mencari sumber inspirasi, semngat untuk diriku sendiri.

Masih banyak kekurangan dalam penulisan ini.Mungkin selepas ini, akan ku karap jalan cerita dari tempat ku bermula, mengenali dunia itu bagaimana. Seorang insan yang bertatih,yang kurang serba serbi dengan kata maaf ku akhiri untuk kali ini. Inilah permulaanku.
Bismillah dan Alhamdulillah.